Daerah pegunungan dan perbukitan di Indonesia sering mengalami curah hujan yang tinggi. Hal ini disebabkan oleh sejumlah faktor, termasuk elevasi yang lebih tinggi, bentang alam yang bergunung-gunung, dan pola angin yang mempengaruhi distribusi curah hujan.
Kondisi Geografis Indonesia
Pegunungan dan perbukitan cenderung menarik awan dan memicu kondensasi uap air, yang pada gilirannya dapat menyebabkan hujan. Ketika massa udara yang lembap dan panas naik ke daerah yang lebih tinggi, udara menjadi lebih dingin dan uap air dalam udara tersebut berubah menjadi tetesan air, yang kemudian jatuh sebagai hujan.
Selain itu, angin pasat yang berhembus dari Samudra Pasifik ke Indonesia membawa uap air yang kaya, dan ketika angin tersebut bertemu dengan rintangan pegunungan dan perbukitan, angin naik dan mengalami pendinginan yang menyebabkan pembentukan awan dan hujan.
Faktor topografi Indonesia yang berbukit-bukit dan bergunung-gunung juga mempengaruhi distribusi curah hujan. Daerah pegunungan sering kali menerima curah hujan yang lebih tinggi dibandingkan dengan dataran rendah di sekitarnya. Hal ini disebabkan oleh mekanisme orografik, di mana angin yang terpaksa naik karena adanya rintangan pegunungan, mengakibatkan pendinginan dan pembentukan awan hujan di sisi angin. Akibatnya, daerah pegunungan sering menjadi daerah yang lebih lembap dengan curah hujan yang lebih tinggi.
Beberapa contoh daerah pegunungan dan perbukitan di Indonesia yang sering mengalami hujan adalah Jawa Barat, Sumatra Barat, Papua, dan Sulawesi Tengah. Curah hujan yang tinggi di daerah-daerah ini juga berkontribusi pada keanekaragaman hayati yang tinggi di Indonesia, serta mempengaruhi pola hidrologi dan sumber daya air di negara ini.
Akibat dari curah hujan yang tinggi pada daerah yang dikelilingi lereng gunung dan bukit adalah air hujan dan laju angin yang sering menerjang sehingga mengakibatkan bencana alam seperti erosi tanah hingga longsor karena kondisi tanah yang tidak bisa menahan. Untuk cara pencegahan yang paling utama dan melindungi alam adalah dengan tidak menebang pohon secara sembarang dan melakukan kerusakan pada hutan.
Baca Juga: GEOBAG DAN GEOTEXTILE TUBE SEBAGAI PROTEKSI PANTAI
Aplikasi Erosion Mat Control
Selain itu, jawaban lain untuk pelestarian alam dan pencegahan terhadap bencana adalah dengan menggunakan Erosion Control Mat atau selimut pengendali erosi. Geomat adalah material geosintetik yang digunakan pada lereng tanah untuk mengurangi air hujan agar tanah tidak terkikis. Geomat dapat dikombinasikan dengan vegetasi untuk meningkatkan efektifitas pencegahan erosi tanah atau longsor.
Sebelum melakukan pemasangan Geomat, diperlukan konsultasi dari ahli pada penyedia material geosynthetics yang digunakan untuk mendapatkan hasil yang optimal dan sesuai dengan wilayah yang membutuhkan.
Baca Juga: Fungsi Geotextile Woven Sebagai Perkuatan Tanah Dasar