Tips memilih pupuk organik tepat adalah salah satu cara agar tanaman anda tumbuh dengan baik. Saat ini, berbagai merek pupuk organik telah merajalela di pasaran, mulai dari produsen terkemuka hingga produsen yang kurang terkenal. Banyak merek pupuk yang telah mendaftar di Departemen Pertanian/Kementerian Pertanian, dengan puluhan bahkan ratusan merek lain yang belum terdaftar. Terlalu banyak pilihan justru terkadang malah membuat kita semakin bingung saat memilih pupuk organik untuk tanaman kesayangan. 

Oleh karena itu, Anda harus mengetahui beberapa strategi dalam memilih pupuk organik yang sesuai. Langkah pertama yang harus Anda ambil adalah memeriksa keabsahan atau persetujuan dari Departemen Pertanian/Kementerian Pertanian. Legalitas ditandai dengan tercantumnya nomor pendaftaran. Biasanya, legalitas tersebut juga bisa didukung dari lembaga sertifikasi organik. 

Setelah memahami keabsahan pupuk itu, Anda perlu mencari lebih banyak data tentang seberapa efektif pupuk tersebut, baik dari materi promosi atau petani lain.Tetapi sayangnya, banyak produsen tidak menginformasikan komposisi bahan baku pada kemasan. Karena itu, semakin sulit untuk memilih pupuk organik yang sesuai.

Terkait dengan masa berlaku, pupuk organik tidak memiliki batas waktu penggunaan. Semakin lama disimpan, pupuk akan semakin matang. 

Jika beberapa metode di atas masih tidak dapat memudahkan Anda dalam memilih jenis pupuk, Anda dapat mencari rekomendasi pupuk yang telah diberikan oleh petani lain. Rekomendasi tersebut diperoleh karena petani lain sudah merasakan keampuhannya. 

Bahan baku pupuk organik yang ditawarkan sangat beragam. Terdapat pembuat yang menggunakan campuran berbagai bahan organik, seperti buah-buahan, dedaunan, dan sisa-sisa hewan dan perikanan. Sementara ada juga produsen yang memanfaatkan bungkil biji mimba, guano (feses kelelawar), pasir vulkanik, dan rumput laut. Selain kompos daun, produsen juga bisa memanfaatkan buah dan akar-akaran, juga menambahkan beberapa jenis mikroba. Lebih lengkapnya dapat anda baca di rumahmesin

Pupuk yang mengandung mikroba tidak hanya mengandung unsur hara, tetapi juga memperbaiki fungsi mikroba tanah untuk meningkatkan kandungan nitrogen. Mikroba ini mampu mempercepat dekomposisi unsur hara dalam tanah sehingga menghasilkan kandungan nitrogen yang lebih tinggi. Dengan begitu, petani bisa meminimalisir pemakaian urea. 

Mengingat situasinya seperti ini, tidaklah aneh jika Anda merasa kesulitan dalam menentukan pupuk yang sesuai. Oleh karena itu, saran atau rekomendasi adalah langkah akhir yang patut dipertimbangkan saat Anda memilih pupuk.

Jenis pupuk organik

Di bawah ini Anda dapat menemukan penjelasan tentang beberapa macam pupuk organik.

Terdapat bermacam-macam pupuk organik, yaitu sebagai berikut:

Kompos

Pupuk kompos merupakan pupuk yang dihasilkan melalui proses penguraian bahan-bahan tumbuhan yang sudah membusuk. Fungsinya adalah memberikan unsur-unsur hara yang bermanfaat untuk meningkatkan struktur tanah.

Pupuk hijau

Pupuk hijau adalah tumbuhan hijau yang telah mati dan terkubur dalam tanah. Pupuk organik ini memiliki perbandingan C/N rendah, sehingga dapat terurai dan tersedia dengan cepat untuk tanaman. Pupuk hijau sebagai sumber nitrogen cukup baik di daerah tropis, yaitu sebagai pupuk organik sebagai penambah unsur mikro dan perbaikan struktur tanah.

Pupuk kandang

Pupuk organik dari kotoran hewan Kandungan hara dalam pupuk kandang rata-rata sekitar 55 % N, 25 5 P2O5, dan 5 % K2O. Pupuk kandang menjadi semakin matang, mengakibatkan penurunan perimbangan C/N-nya.

Humus

Humus adalah hasil dari dekomposisi materi organik oleh mikroorganisme dalam tanah. Humus meningkatkan kesuburan tanah, meningkatkan ketersediaan nutrisi, memperbaiki kapasitas tanah untuk menyimpan air, serta meningkatkan struktur tanah.

Pupuk Serasah

Pupuk hutan adalah pupuk organik yang berasal dari dedaunan, ranting, dan serasah organik lainnya yang terkumpul di permukaan tanah di hutan atau area vegetasi alami. Pupuk hutan mengandung nutrisi dan bahan organik yang dapat memperbaiki kesuburan tanah dan mendukung pertumbuhan tanaman.

Pupuk Organik Cair

Pupuk organik cair dihasilkan melalui fermentasi bahan organik, seperti kotoran hewan, sisa-sisa makanan, atau material tumbuhan. Produk ini berwujud cairan dan mengandung nutrisi yang dapat dengan mudah diserap oleh tanaman. Pupuk organik cair umumnya digunakan sebagai pupuk daun atau pupuk penyiraman. Dan dapat juga anda baca di produk mesin appo

Pupuk Guano

Pupuk guano adalah jenis pupuk organik yang berasal dari ekskresi burung laut atau ekskresi kelelawar. Pupuk guano diproduksi dengan mengumpulkan dan mengeringkan ekskresi ini yang terakumulasi di gua-gua atau koloni burung laut di wilayah pesisir.

Manfaat pupuk organik

Penggunaan pupuk organik memiliki sejumlah manfaat yang signifikan dalam pertanian dan aspek lingkungan. Dibawah ini adalah beberapa manfaat utama yang diberikan oleh pupuk organik:

Meningkatkan kesuburan tanah

Pupuk organik memperbaiki tekstur tanah dan meningkatkan kesuburan dengan mengintegrasikan bahan organik ke dalam tanah. Bahan organik ini memperkuat kapabilitas tanah dalam menahan air, memajukan sirkulasi udara, dan merampingkan drainase tanah.

Menyediakan nutrisi yang seimbang

Pupuk organik mengandung sejumlah nutrisi krusial, termasuk nitrogen, fosfor, kalium, dan mikronutrien. Nutrisi ini ada dalam format yang dapat dengan gampang diserap oleh tanaman. Penggunaan pupuk organik membantu menjaga kebutuhan gizi tanaman dengan merata dan memastikan pertumbuhan yang optimal.

Meningkatkan kualitas hasil panen

Pupuk organik berkontribusi dalam menghasilkan tanaman yang lebih sehat dan berkualitas. Tanaman yang diberi pupuk organik cenderung memiliki pertumbuhan vegetatif yang optimal, sistem akar yang kokoh, serta produksi buah dan biji yang lebih melimpah. Pupuk organik juga mampu meningkatkan kualitas sensorik produk pertanian, seperti citarasa, aroma, dan tampilan visual.

Mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia

Dengan memanfaatkan pupuk organik, para petani bisa mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia buatan. Hal ini berkontribusi untuk mengurangi dampak negatif penggunaan pupuk kimia terhadap lingkungan dan kesehatan manusia, serta menjaga berkelanjutan sistem pertanian dalam jangka panjang.

Meningkatkan kesehatan tanah dan ekosistem

Pupuk organik merangsang pertumbuhan mikroba dan organisme tanah yang menguntungkan. Ini menghasilkan sistem siklus nutrisi yang sehat dan memperbaiki kualitas tanah. Selain itu, pupuk organik juga berkontribusi untuk mengurangi dampak negatif pada lingkungan, seperti pencemaran air tanah dan degradasi tanah.

Mendukung pertanian berkelanjutan

Pemanfaatan pupuk organik adalah bagian kunci dalam praktik pertanian berkelanjutan. Pupuk organik berperan dalam menjaga kesuburan tanah, mengurangi erosi, serta menghindari dampak negatif pada ekosistem. Lebih dari itu, pupuk organik juga mendukung pertanian organik yang tidak menggunakan pestisida sintetis dan bahan kimia beracun lainnya.