Cara menjadi fotografer makro – Apa genre fotografi favorit Anda? Dari semua genre tersebut, dapat dikatakan bahwa fotografi makro adalah salah satu bidang fotografi yang paling sulit. Memotret detail objek kecil seperti serangga, tanaman, dan hewan kecil bukanlah hal yang mudah. Ada banyak hal yang harus dipersiapkan sebelum mengambil foto makro. Tips dan trik apa saja  yang bisa diterapkan pada fotografi makro? Lihat selengkapnya di bawah ini!

Cara menjadi Fotografi Makro

cara menjadi fotografer makro

1. Perhatikan Lensa yang Digunakan

Anda tidak perlu membeli lensa makro khusus  karena Anda bisa mencoba opsi lain. Misalnya, halaman Pixel Map merekomendasikan penggunaan extension tube dengan lensa standar, atau memutar lensa standar dengan extension tube untuk pembesaran.

Jika Anda ingin membeli lensa makro khusus, panjang fokus terbaik adalah 90-105mm dengan perbesaran 1:1. Lensa panjang lebih populer karena kita bisa memotret subjek dari jarak jauh tanpa membuatnya takut, dan kalau cara menjadi fotografer pemula akan memerlukan lensa yang di butuhkan. Hal ini berlaku jika subjek foto kita adalah hewan yang bergerak atau menjauh saat melihat  ancaman.

2. Gunakan Flash dan Beri Diffuser Saat Cahaya Redup

Saat memotret objek yang sangat kecil, kita harus memperkecil aperture agar objek  lebih fokus. Dengan aperture sekecil itu, kita memerlukan kecepatan rana yang cepat untuk menghindari getaran. Akibatnya, gambar menjadi gelap karena aperture kecil dan kecepatan rana yang cepat.

Suka atau tidak suka, kita membutuhkan petir untuk menciptakan cahaya ekstra. Kita bisa menggunakan flash eksternal dan menambahkan diffuser agar  flash yang keluar tidak kencang. Diffuser ini bisa terbuat dari kertas putih yang diletakkan di depan flash, yang fungsinya untuk memperhalus cahaya.

3. Perhatikan Angka di Shutter Speed

Dalam cara menjadi fotografer makro, kecepatan rana yang cepat  mutlak diperlukan. Juga jika Anda tidak menggunakan lampu tambahan seperti  flash. Jika kecepatan rana panjang, gambar mungkin bergoyang dan kabur. Halaman Pixel Map merekomendasikan penggunaan kecepatan rana lebih dari 1/250 detik.

Jika Anda menggunakan blitz, kurangi kecepatan rana menjadi lebih lambat. Cahaya yang dipancarkan oleh flash secara otomatis membekukan objek. Saat menggunakan lampu kilat, disarankan kecepatan rana 1/100 detik atau kurang. Namun demikian, kerugian menggunakan flash adalah bagian belakang subjek menjadi hitam dan gelap.

4. Menggunakan Tripod Sangat Membantu

Bayangkan betapa sulitnya membidik makro tanpa tripod. Tentunya hasil gambar nantinya akan goyang, kurang tajam dan tidak jelas. Warna juga dapat muncul saat Anda menekan tombol atau menggunakan lensa fokus  panjang. Untuk menghindarinya, Anda harus menggunakan tripod.

Cari tripod yang tahan lama, kuat, dan fleksibel agar mudah dibawa. Selain itu, gunakan tripod yang bisa diputar ke segala arah  untuk memudahkan pengambilan gambar. Beberapa merk tripod yang direkomendasikan di halaman Architecture Lab adalah Vanguard Alta Pro 263AB 100 atau Benro SystemGo Plus FGP18A.

5. Perhatikan Lokasi dan Cuaca Saat Ingin Memotret di Luar

Tempat favorit untuk fotografi makro adalah  taman yang banyak terdapat bunga, serangga atau binatang kecil. Namun, sebagian orang tidak mengerti kapan waktu dan cuaca yang cocok untuk fotografi makro. Laman Peta Piksel merekomendasikan pengambilan gambar pada suhu 17°C atau lebih hangat.

Mengapa? Semakin hangat suhunya, semakin banyak serangga  aktif di sekitarnya. Waktu yang tepat adalah  pagi hari, jam 5-8 pagi. Jadi kamu harus  bangun pagi untuk berburu foto makro, oops! Mempertimbangkan kondisi cuaca, cahaya mendung  menghasilkan cahaya yang lebih lembut daripada matahari yang terik.

6. Biasakan Memotret Dengan Fokus Manual

Terakhir, dalam fotografi makro, biasakan  memotret dengan fokus manual. Autofokus umumnya kurang memiliki akurasi fokus dan cenderung menyimpang dari keinginan kita. Jadi biasakanlah menggunakan manual fokus  dan jangan mengandalkan auto fokus.